Date | Topic Training" | Investment |
---|
Deskripsi
Perkembangan bisnis properti di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang terus meningkat. Masih sangat banyaknya lahan yang layak tersebar di segala penjuru di tanah air untuk dibangun serta dikembangkan, baik vertikal (apartemen, condominium, ruko, hotel, condotel dan lainnya) maupun horizontal (Town House, Residensial, Real Estate dan lainnya) menjadi salah satu faktor penyebabnya. Sementara itu, permintaan akan hunian juga cenderung terus meningkat.
Permasalahan mulai muncul ketika pengembang bisnis properti gulung tikar alias bangkrut. Lokasi strategis, penggunaan material berkualitas, sarana prasarana penunjang prima, teknik marketing yang dijalankan baik tidak serta merta berjalan lurus dengan keuntungan yang diraih. Mengapa hal ini terjadi?.
Tenant (seseorang yang menggunakan ruangan, tanah, bangunan yang bukan miliknya, biasanya disewa untuk periode waktu tertentu), memiliki posisi penting dalam hubungan sewa-beli unit bangunan. Dalam hal membina dan menjaga hubungan dengan tenant (atau calon tenant), marketing relationship penting untuk diperhatikan. Kegagalan pengembang dapat dipicu hanya karena para tenant tidak dikelola dengan baik dan profesional. Ketika tenant tidak bahagia, apalagi merasa diperlakukan tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkannya, mereka akan keluar pada masa berakhir persewaan bahkan mungkin sebelum waktunya berakhir tanpa sedikitpun mau memperpanjang sewa kontrak. Tentu saja hal ini tidak saja berdampak pada pengurangan pendapatan pengelola gedung, namun juga pada meningkatnya biaya-biaya pemasaran menggantikan tenant-tenant yang keluar.
Tujuan Pelatihan
Materi Pelatihan
Duration : 08.30 - 16.30 WIB
Metode Pelatihan
Kegiatan pelatihan dirancang agar peserta dapat memahami secara komprehensif materi yang disampaikan, sehingga dapat dimplementasikan secara aplikatif dalam dunia kerja. Adapun metode yang digunakan adalah:
1. Presentasi
2. Diskusi
3. Studi Kasus
Kamis - Jum'at , 12 Maret 2020 - 13 Maret 2020
Rp.4,500,000
-